MASJID NU CABANG PONOROGO, IMPLEMENTASIKAN NILAI ISLAM RAHMATAL LIL AALAMIN

By Administrator 03 Sep 2025, 21:13:53 WIB news
MASJID NU CABANG PONOROGO, IMPLEMENTASIKAN NILAI ISLAM RAHMATAL LIL AALAMIN

Gambar : Kunjungan dari SMPK Slamet Riyadi


Bukan hanya sekedar jargon saja, konsep Rahmatan Lil ‘Aalamin yang ditanamkan Nahdlatul ‘Ulama nyata-nyata diimplementasikan oleh Takmir Masjid NU Cabang Ponorogo. Hal ini terlihat dari diterimanya permohonan kunjungan dari SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo.

Seminggu yang lalu, Kami mengajukan permohonan kunjungan ke Masjid NU Cabang Ponorogo,  dan Kamis, tanggal 14 September 2023 hari ini, Puji Tuhan pengurus takmir menerima dan mengijinkan permohonan Kami”, tutur Kresensiana Vitarini, S.S., Kepala SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo.

Selain untuk memenuhi tuntutan kurikulum merdeka, yakni P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), tema “Kebhinnekaan Global” dengan topik “Pelangi Nusantara” , Kami ingin mewujudkan Visi juga sekolah, maka Masjid NU Cabang Ponorogo-lah, yang menurut Kami bisa meng-akomodir mewujudkan visi Kami”, imbuhnya.

Dengan didampingi guru pembimbing Intan Martina, S.Pd dan Derva Olvan Natanael Putra, S.Pd, rombongan peserta didik  kelas VII, berjumlah sembilan anak, tiba di Masjid NU Cabang Ponorogo tepat pukul 09.05 WIB diterima oleh Imam Wahyudi, S.Pd selaku Sekretaris Takmir.

Pengalaman pertama bagi Saya, mungkin juga bagi kepengurusan takmir yang terdahulu, bahwa saudara kita non muslim berkenan berkujungan di Masjid NU Cabang Ponorogo, untuk mengenal Islam lebih dekat. Dan sesuai amanah dari Ketua Takmir -K. Muqorrobin, M.Pd (Al-Hafidz) – bahwa Majid NU Cabang Ponorogo harus mampu mengimplementasikan “ajaran NU" yang mengusung Islam Rahmatan Lil Aalamin, maka Kami berupaya “mangayubagya, menyugata” semampu Kami”, kata Imam Wahyudi.

Setelah berkeliling-keliling kurang lebih lima belas menit untuk melihat-lihat bangunan, sesi acara berikutnya adalah dialog/wawamcara, yang dipandu oleh Intan Martina, S.Pd Guru Agama Katolik. Dalam sesi dialog, nara umber dari pengurus takmir, Imam Wahyudi, S.Pd  didampingi Imron Husnussairi, S.T. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.

Maaf Bu Intan, sebelum sesi dialog dimulai , kiranya berkenan, mohon untuk memberikan paparan singkat kepada Kami, alasan menjatuhkan pilihan untuk berkunjung di Masjid NU Caabang Ponorogo”, tanya Imron kepada pemandu dialog.

Terus terang Bapak, ketika ada agenda P5, dengan tema kebhinnekaan global, yang salah satu kegiatannya adalah berkunjung ke tempat ibadah muslim, entah kenapa yang pertama kali terbersit di dalam pikiran Saya adalah NU”, jawabnya.

 “Bagi Kami, NU adalah representasi dari islam yang penuh kasih, Islam yang ramah bukan Islam yang marah. Islam yang merangkul, bukan Islam yang memukul. Terlebih para Romo Kami, sudah menjalin komunikasi dan silturahmi dengan para Pengurus NU Cabang Ponorogo, hal ini terbukti dengan berkenannya menghadiri undangan acara-acara Kami. Selain itu, seperti yang diketahui masyarakat umum, mas-mas BANSER selalu berpartisipasi untuk mengamankan masyarakat saat Hari Natal”, tambahnya.

Acara sesi pertanyaan/wawancara dimulai, dengan pertanyaan pertama tentang kewajiban sholat bagi muslim. “Hukum sholat adalah fardu ain, (wajib perorangan) bagi seorang muslim/muslimat yang telah baligh dan berakal). Apalagi pertanggungjawaban di mata Tuhan pertamakali adalah sholat”, jawab Imam Wahyudi.

Suasana dialog semakin menarik, menyusul pertanyaan-pertanyaan yang diajukan soleh peserta didik yang khas remaja, diantarannya pertanyaan tentang hubungan remaja laki-laki dan perempuan –menurut pandangan Islam-  semakin menambah hidupnya dialog.

Dari belasan pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, hampir 80% berkisar tentang “fikih” dasar dan problematika remaja, 10% tentang kelembagaan NU dan sisanya tentang hubungan antara NU dengan organisasi Islam lainnya”, tutur Imron Husnussairi.

 

Sesi dialog yang berlangsung kurang lebih sekitar satu jam, serasa masih kurang, akan tetapi keterbatasan waktu untuk segera kembali belajar di sekolah, sekitar pukul 10.30 WIB acara selesai.

Mengakhiri kunjungan, Kresensiana Vitarini, S.S., Kepala SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo, menyampaikan terimakasih atas penerimaan dan sambutan dari Pengurus Takmir, dan berharap bahwa momen ini merupakan awal kerjasama antara SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo dengan Takmir Masjid NU Cabang Ponorogo.

Anak didik Kami beragama “pelangi”, Kristiani, Budha, Islam pun juga ada. Oleh karena itu sebagai rasa tanggung  jawab kami untuk memberikan layana pendidikan yang paripurna, khusus untuk yang beragama Islam, mohon kirannya Takmir Masjid NU Cabang Ponorogo berkenan untuk memberikan bimbingan Baca-Tulis Al-Qur’an. Bahkan impian Kami, alangkah indahnya jika suatu saat nanti, peserta didik Kami ada  yang ikut Wisuda Tahfidz Qur’an di Pendopo Kabupaten”, harapan Kresensiana, S.S.

Menanggapi permohonan tersebut, Imron menegaskan, “Inysaallah hubungan baik yang diawali hari ini, akan terus berlanjut”.

Selanjutnya, berkaitan dengan permohonan bimbingan belajar Baca-Tulis Al-Quran, pada prinsipnya Pengurus Takmir siap memberikan bimbingan. Hal lebih jauh tentang teknis pelaksanaanya dibicarakan belakangan dengan MoU. Yang jelas, Panjenengan tepat memilih rujukan untuk membimbing agama Islam bagi peserta didik muslim, yakni Islam Rahmatal Lil Aalamin ala Nahdliyah”, pungkasnya. (ihs)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment